Jakarta, Kompas - Pemerintah memberikan dana bantuan kepada rintisan Sekolah Dasar Berstandar Internasional sebesar Rp 500 juta pada tahun pertama, Rp 300 juta pada tahun kedua, dan Rp 200 juta pada tahun ketiga.
Kepala Seksi Pemberdayaan TK/SD sekaligus Penanggung Jawab Kegiatan SD Bertaraf Internasional (SDBI) M Husnan, Selasa (9/12), mengatakan, terdapat 36 SD yang dijadikan rintisan SDBI pada tahun 2007 dan bertambah menjadi 66 SDBI pada tahun 2008, baik negeri maupun swasta. Diharapkan nantinya masing-masing kabupaten dan kota mempunyai setidaknya satu SDBI.
Biaya di SDBI lebih besar dua hingga tiga kali lipat dibandingka>w 9536m Semua anak pada dasarnya boleh masuk ke SDBI. Hanya saja, peminat sekolah-sekolah itu sangat besar dan kerap tidak sebanding dengan kapasitas yang hanya 28 anak dalam satu kelas. Lebih penting pemerataan Pengamat pendidikan, Darmaningtyas, mengatakan, program SDBI merupakan proyek prestisius pemerintah yang sebenarnya tidak perlu. ”Yang lebih penting dan diperlukan itu menciptakan pemerataan pendidikan berkualitas,” ujarnya. Tanpa embel-embel sekolah internasional pun, sekolah berkualitas itu sudah berbobot dan banyak lulusannya yang berprestasi. Obsesi pemerintah mendirikan SDBI dengan biaya sangat besar menjadikan iri sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas dan sarana prasarana pembelajaran relatif minim. Dikhawatirkan bakal terjadi kesenjangan di bidang pendidikan. Masyarakat ekonomi tinggi menikmati pendidikan terbaik, sedangkan masyarakat miskin kian tertinggal. (INE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar